10 tahun yang
lalu seorang anak lugu nan polos terbangun di subuh hari. Si anak mulai
mempersiapkan atribut yang diperlukan, tentunya sambil dibantuin sama mami dan
pembantunya. Saat itu si anak deg-degan banget, hari itu dia akan di MOS (Masa
Orientasi Sekolah) selama 2 hari. Ini hari pertama si anak mengikuti MOS,
dengan masih mengenakan seragam putih biru, ditambah harus menggunakan tas dari
karung goni, rambut dikuncir 29 bagian (sesuai dengan tanggal lahir),
mengenakan kalung dari bawang putih, kaos kaki merah di kiri dan biru di kanan,
juga barang-barang aneh unik lainnya.
“Ayo, Ceh masuk mobil, papi udah nungguin tuh,“ si mami mengantarkan anak pertamanya ini masuk ke mobil. Tak lupa si anak pamitan, cium tangan, cipika-cipika dan maminya membubuhkan tanda salib di dahi si anak.
Si anak di
antar sama papinya tapi tidak sampai depan sekolah karna ketika MOS dilarang
untuk diantar dan harus naik angkutan umum.
Papinya
menurunkan anak ini di pinggir jalan dan menunggu si anak naik angkutan umum
untuk ke sekolahnya. “kiri, Bang.” Si anak pun turun dari angkutan umum. Dia
agak panik karna sebentar lagi jam setengah 6, lewat dari jam itu dia pasti
akan dihukum!
Dengan
tergesa-gesa si anak berjalan, tak jauh ada 2 orang kakak kelas (cowok) yang
berjaga.
“Pagi, Kak”
Salam si anak.
“Kamu cuma salam
ke dia aja? Gak liat disebelahnya juga orang??” kata yang satunya sambil
melipat tangan dan melotot.
“Ya? Oh..hm
pagi kak.“ salam si anak, takut-takut.
“Sana lanjut
jalan.“ Perintah Kakak kelas. Si anak pun melanjutkan jalannya. Belum juga
sampai pintu gerbang, sudah ada beberapa kakak kelas yang berjaga
“Keluarin
isi tas kamu!“ Perintahnya. Mereka mulai memeriksa isi dari tas karung goni si
anak. Kemudian salah satunya menolak pinggang dan menatap sinis.
“Baru hari
pertama udah ada yang gak kebawa!”
“Hah?“ si
anak melongo kebingungan. Aduh mampus deh
guee!! Keluhnya dalam hati.
“Coba liat!
Inget-inget apa yang kamu lupa!“
Si anak
mengaduk isi tasnya dan mikir, kayaknya
udah lengkap deh. Apaan yang lupa yah?
“Sapu
tangan! Mana? Gak kebawa kan?“
JEGEEERRR!! Akhh mati guee matii gueee..gimana nihhh.
Si anak pun panik dan kepengen nangis.
“Sana masuk!
Nanti siang siap-siap kena hukuman ya!“ ancam kakak kelas.